Selasa, 04 Maret 2008

Cinta

kelanaku berhenti
diujung jalanmu
sebab jejak menuntunku
pada angin yang membumbung
membawaku pada ruang hampa

Cinta,
jelajahku lelah sudah
Meski jua kupaksakan habis sudah
sebab dadaku tak mampu
menampung rasaku
ledak meledak-ledak
keping berkeping-keping

Cinta,
kucukupkan dalam hati

Rabu, 23 Januari 2008

Kembang Tasbih

dalam gelapnya malam
tetes-tetes peluh mengalir
mengantar sekuntum bunga

seringai manis
mengiring tangis
memecah kebisuan malam

kuberi engkau
sebuah nama : kembang tasbih

Sabtu, 22 Desember 2007

Puisi

Kamis Yang Penuh Hikmah

Kamis 20 Desember 2007 sebagian besar umat Islam merayakan iedul adha, sebuah hari raya yang mubarrak bagi yang merasakannya. Bagaimana tidak, pada hari itu dan 3 hari selanjutnya, umat Islam diberi stimulan untuk membangun kepeduliannya terhadap lingkungannya.

Bangsa Indonesia perlu membangun kesadarannya akan kerelaan berkorban yang selama ini telah amat dalam terpendam di lumpur materialisme. Sulit rasanya menemukan sosok pemimpin yang rela berkorban seperti Umar, khalifah abbasiyah.

Tidak jarang kita temukan, apalagi dikota metropolitan sebesar Jakarta, faham kapitalisme telah mengubur semangat kerlaan kita untuk berbagi dengan orang yang lebih membutuhkan. Coba saja lihat, bagaimana orang yang mengendarai mobil atau motor seringkali sulit mengalah pada pejalan kaki atau orang yang akan menyebrang jalan. Orang-orang kelas the have, tidak memberi ruang pedestrian bagi pejalan kaki, karena area trotoar dijadikan taman depan rumah.

Kemanakah semagat berkorban pada diri kita? Hilang terbawa angin atau terpendam disanubari dan sulit diejawantahkan dalam pola hidup kita dikeseharian? Mari kita bertanya pada rumput-rumput beton ..........

Kamis, 20 Desember 2007

Efek Bahaya Asap Rokok Bagi Kesehatan Tubuh Manusia - Akibat Sebatang Rokok Racun, Ketagihan, Candu, Buang Uang Dan Dosa

Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok.

1. Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.

2. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.

3. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.

4. Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki oleh perusahaan rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga uang yang dibelanjakan perokok sebagaian akan lari ke luar negeri yang mengurangi devisa negara. Pabrik rokok yang mempekerjakan banyak buruh tidak akan mampu meningkatkan taraf hidup pegawainya, sehingga apabila pabrik rokok ditutup para buruh dapat dipekerjakan di tempat usaha lain yang lebih kreatif dan mendatangkan devisa.

5. Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok untuk merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja merokok di tempat umum agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup orang lain, sehingga orang lain akan terkena penyakit kanker.

6. Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan dijauhi sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang merokok mungkin akan memiliki persepsi yang berbeda dalam hal ini.

Kesimpulan :

Jadi dapat disimpulkan bahwa merokok merupakan kegiatan bodoh yang dilakukan manusia yang mengorbankan uang, kesehatan, kehidupan sosial, pahala, persepsi positif, dan lain sebagainya. Maka bersyukurlah anda jika belum merokok, karena anda adalah orang yang smart / pandai.

Ketika seseorang menawarkan rokok maka tolak dengan baik. Merasa kasihanlah pada mereka yang merokok. Jangan dengarkan mereka yang menganggap anda lebih rendah dari mereka jika tidak ikutan ngerokok. karena dalam hati dan pikiran mereka yang waras mereka ingin berhenti merokok. (organisasi.org)

EMOTIONAL INTELLIGENCE ATAU KECERDASA EMOSIONAL?

Apa itu kecerdasan emosional ? dan apa bedanya dengan IQ (Intelligence Quotient) atau yang disebut dengan kecerdasan?


IQ atau kecerdasan biasanya atau sering digunakan sebagai patokan tingkat kecerdasan seseorang dan sering digunakan sebagai salah satu persyaratan waktu akan mencari pekerjaan atau akan memasuki dunia pendidikan. Intelegensi dapat diartikan sebagai daya atau kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri dengan keadaan baru dengan menggunakan alat-alat berpikir (otak) yang dimilikinya. Disini dapat dilihat bahwa kecerdasan erat kaitannya dengan masalah penyesuaian diri terhadap masalah yang dihadapinya. Orang yang memiliki intelegensi tinggi akan lebih cepat dan lebih tepat di dalam menghadapi masalah-masalah baru dibandingkan dengan orang yang kecerdasannya kurang. IQ digolongkan menjadi 4 (empat) kategori yaitu: kecerdasan rata-rata dengan angka IQ 90 - 109; diatas rata-rata dengan angka IQ 110-119; cerdas dengan angka IQ 120-129 dan IQ diatas 130 untuk kategori jenius (cerdas sekali).

Kecerdasan emosional (Emotional Intelligence)

Apakah orang dengan IQ yang rendah atau rata-rata tidak akan seberhasil orang dengan IQ yang tinggi? Pemikiran inilah yang kemudian memunculkan pentingnya kecerdasan emosi untuk menandingi kecerdasan. Inilah tantangan bagi mereka yang menganut pandangan sempit tentang kecerdasan dengan mengatakan bahwa IQ merupakan masalah keturunan atau bawaan (genetik) yang tidak bisa diubah lagi, sekalipun oleh pengalaman hidup seseorang.

Lalu bagaiman dengan adanya kenyataan bahwa orang yang ber IQ tinggipun bisa gagal sedangkan orang yang ber IQ rata-rata menjadi sangat sukses dalam hidupnya. Disinilah kecerdasan emosional memegang peranan penting, dimana ia mencakup pengendalian diri, semangat dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri. Keterampilan-keterampilan seperti ini dapat diajarkan kepada anak-anak sejak dini, untuk memberi mereka peluang yang lebih baik dalam memanfaatkan potensi yang ada dalam diri mereka.

Apakah emosi itu?

Emosi adalah setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu atau setiap keadaan mental (psikologis) yang hebat atau meluap-luap. Walaupun bentuk emosi itu bermacam-macam yang bahkan terkadang sulit untuk kita definisikan karena terkadang emosi itu bercampur aduk menjadi satu. Berbagai macam emosi tersebut dapat dikategorisasikan menjadi amarah, kesedihan, rasa takut, kenikmatan, cinta, terkejut, jengkel dan malu.

Keterampilan mengelola emosi ?

Keterampilan dalam mengelola emosi meliputi:

  1. mampu mengidentifikasi serta mendefinisikan perasaan yang muncul
  2. mampu mengungkapkan perasaan, mampu menilai intensitas (kadar) perasaan
  3. mampu mengelola perasaan
  4. mampu mengendalikan diri sendiri
  5. mampu mengurangi stres
  6. mampu mengetahui perbedaan antara perasaan dan tindakan.

Selain keterampilan emosional, keterampilan yang berkaitan dengan kecerdasan (kognitif) juga penting. Keterampilan seperti melakukan monolog (berbicara kepada diri sendiri) atau melakukan dialog batin untuk menghadapi suatu masalah; dapat membaca atau menafsirkan isyarat-isyarat sosial, misalnya megenali pengaruh sosial terhadap perilaku kita dan melihat dampak perilaku kita tidak hanya dengan kacamata probadi akan tetapi dengan pandangan (perspektif) yang lebih luas yaitu masyarakat dimana kita tinggal; menggunakan langkah-langkah yang tepat dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan memperhitungkan resiko-resiko yang mungkin akan terjadi; mampu memahami sudut pandang orang lain; memahami sopan santun, perilaku mana yang dapat diterima dan mana yang tidak dapat diterima oleh orang lain atau masyarakat bersikap positif dan optimistis; serta mampu mengembangkan harapan-harapan yang realistis tentang diri sendiri dan masa depan kita.

Keterampilan berperilaku

Untuk melengkapi keterampilan emosional dan kognitif, ada satu lagi keterampilan yang harus kita kuasai untuk dapat berhasil dalam kehidupan kita, yaitu keterampilan dalam berperilaku. Perilaku kita mencakup dua hal yaitu perilaku verbal dan perilaku non-verbal. Perilaku verbal adalah perilaku yang diwujudkan dengan kata-kata, misalnya mampu mengajukan permintaan-permintaan dengan jelas; menanggapi kritik secara efektif, mampu bersifat asertif (tegas dan terbuka) untuk menolak pengaruh-pengaruh negatif dan mampu mendengarkan orang lain. Sedangkan perilaku non-verbal adalah perilaku yang diwujudkan dengan sikap tubuh, ekspresi wajah (seperti cemberut, tersenyum, dsb), pandangan mata dll.

Manusia dikaruniai Tuhan tiga kemampuan tersebut yaitu kecerdasan, emosi dan perilaku, tinggal bagaimana kita mengelolanya sehingga mampu melengkapi satu sama lain.

Sumber: Kompas, tanggal 15 Nopember 2002
Nur Rokhmah Hidayati dan Yahya Mashum

Terbakar Rindu

adalah rindu jua

membuatku melayang menembus batas

dinding hati menyeruak bersama mega

terbawa angin

entah akan tertambat direlung kekasih

adalah rindu jua

yang menghantam naluri

tersadar dalam kehampaan tak berkesudahan

adalah rindu jua

tertatihku menata hati

yang terlanjur terkoyak

adalah rindu jua

yang sekian lama terpendam

memacu adrenalinku

untuk slalu sadar

bahwa aku bukan milikku

juga bidadariku

meski hanya lelayang diarena

mimpiku

adalah rindu jua

membuat asaku slalu

berharap padaNya

untuk sgala kebahagiaannya


kostrad, 240307